Teknologi Sensor Robot

G+

Istilah robot berasal dari bahasa Cekoslowakia. Kata robot berasal dari kosakata "Robota" yang berarti "kerja cepat". Istilah ini muncul pada tahun 1920 oleh seorang pengarang sandiwara bernama Karel Capec. Karyanya pada saat itu berjudul Rossums Universal Robot yang artinya Robot Dunia milik Rossum. Rossum merancang dan membangun suatu bala tentara yang terdiri dari robot industri yang akhirnya menjadi terlalu cerdik dan akhirnya menguasai manusia.

Kata Robotics juga berasal dari novel fiksi sains runaround yang ditulis oleh Isaac Asimov pada tahun 1942. Sedangkan pengertian robot secara tepat adalah system atau alat yang dapat berperilaku atau meniru perilaku manusia dengan tujuan untuk menggantikan dan mempermudah kerja/aktifitas manusia.
Untuk dapat diklasifikasikan sebagai robot, mesin harus memiliki dua macam kemampuan yaitu:
1) Bisa mendapatkan informasi dari sekelilingnya.
2) Bisa melakukan sesuatu secara fisik seperti bergerak atau memanipulasi objek.
Untuk dapat dikatakan sebagai robot sebuah system tidak perlu untuk meniru semua tingkah laku manusia, namun suatu sistem tersebut dapat mengadopsi satu atau dua saja sistem yang ada pada diri manusia saja sudah dapat dikatakan sebagai robot. Sistem yang diadopsi berupa sistem penglihatan (mata), sistem pendengaran (telinga) ataupun sistem gerak.
Sebuah robot dapat saja dibuat untuk berbagai macam aktifitas, namun sebuah robot harus dibuat dengan tujuan untuk kebaikan manusia. Ada hukum robotika yang perlu dipegang sebelum seseorang terjun dalam robotika, antara lain:
1) Robot tidak boleh menciderai manusia atau dalam keadaan tanpa aksi mengijinkan manusia mendekat untuk disakiti.
2) Robot harus menuruti perintah yang diberikan oleh manusia kecuali jika perintah tersebut bertentangan dengan hukum yang pertama.
3) Robot harus melindungi eksistensinya, selama tidak bertentangan dengan hukum pertama dan kedua.


Kegunaan dari robot

Sesuai dengan definisi robot di atas, maka terdapat banyak kegunaan dari robot. Secara umum kegunaan robot adalah untuk menggantikan kerja manusia yang membutuhkan ketelitian yang tinggi atau mempunyai resiko yang sangat besar atau bahakn mengancam keselamatan manusia. Sebagai contoh, seseorang yang bekerja di bagian welding di sebuah industri assembling kendaraan, akan mempunyai resiko kecelakaan kerja yang cukup tinggi. Maka untuk mengurangi rtesiko kerja tersebut perlu digunakan robot yang menggantikan kerja manusia di bidang tersebut, sehingga resiko kecelakaan kerja dapat dikurangi bahkan dihilangkan.
Ada juga sebagian robot yang sengaja diciptakan untuk menemani manusia di dalam aktifitasnya. Robot-robot ini dapat disebut robot bermain. Robot ini diciptakn untuk membantu manusia yang mengalami kesepian diri sehingga dapat mempunyai teman. Robot-robot yang termasuk jenis ini termasuk antar lain Battle Bots, Robot contesti, Robot Anjing.
Namun secara garis besar robot dapat diklasifikasikan menjadi beberapa jenis antara lain:
1 Robot industri
2 Robot antariksa
3 Robot transportasi
4 Robot perang
5 Robot kendali jarak jauh
6 Robot kedokteran
7 Robot riset
8 Robot bermain, dll


Robot Era Modern

Robot era modern kini lebih banyak dikembangkan untuk riset daripada penyerupaan manusia. Sehingga memiliki kecerdasan sendiri nahkan ada rencana untuk membuat robot yang bisa ditandingkan dengan kecerdasan menyerupai manusia.


Teknologi Sensor yang Digunakan pada Robot

Jikalau kita mengacu pada definisi robot sebelumnya, bahwa robot adalah sebuah sistem atau alat yang menyerupai manusia untuk mempermudah atau menggantikan aktivitas manusia, maka kita tidak boleh melupakan komponen-komponen penting penyusun sebuah robot. Seperti halnya manusia, robot juga memiliki sistem pengindera (sensor), sistem kendali, sistem kecerdasan, sistem pergerakan, dll, sama seperti manusia. Di sini saya hanya akan membahas sistem sensor yang digunakan pada robot.
Di dalam Al Quran, terdapat sebuah ayat yang mencantumkan sebuah sistem sensorik pada tubuh manusia, yaitu:

"Sesungguhnya orang-orang yang kafir kepada ayat-ayat Kami, kelak akan Kami masukkan mereka ke dalam neraka. Setiap kali kulit mereka hangus, Kami ganti kulit mereka dengan kulit yang lain, supaya mereka merasakan azab. Sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana" (Surat An Nisaa : 56).

[Image: wd-2_robot_face.img_assist_custom.jpg]

Secara sistematis, kulit merupakan salah satu sistem sensorik (pengindera) yang terdapat pada tubuh manusia. Kulit tergolong sistem pengindera peraba, selain keberadaan lidah (indera perasa), mata (indera penglihat), telinga (indera pendengar) dan hidung (indera pencium).

Pada robot juga terdapat bermacam-macam sistem pengindera, seperti pengindera garis (line follower sensor), pengindera jarak (utrasonic sensor), pengindera putaran motor (rotary encoder sensor), pengindera panas (Ultra Violet sensor), dll. Sensor-sensor ini dilengkapi dengan kabel-kabel penghubung yang menghubungkan satu terminal ke terminal yang lain, mirip dengan jaringan syaraf-syaraf di dalam tubuh manusia. Kabel-kabel penghubung ini sangat penting untuk transfer data hasil pembacaan sensor ke sistem kendali, seperti halnya jaringan syaraf yang mengatarkan impuls dari sistem pengindera ke otak. Hal ini penting agar sistem kendali dapat memproses data keluaran sensor tadi untuk selanjutnya diproses dan pemberian perintah.

Follow Us :

About Ambar Syahputra Siregar

    Blogger Comment
    Facebook Comment